BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat
umum dan sistematis, dapat disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah
pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau
sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir.
Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi
objek kajian dari ilmu terkait.
Sedangkan ilmu Pengetahuan adalah suatu
proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten.
Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang
transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat
luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini
jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian,
rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya.
Ilmu pengetahuan lazim
digunakan dalam pengertian sehari-hari, terdiri dari dua kata, “
ilmu “ dan “ pengetahuan “, yang masing-masing punya identitas sendiri-sendiri.
Dikalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun
dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek)
tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan
akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana
karena bermacam-macam pandangan dan teori (epistemologi), diantaranya pandangan
Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan
dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan diartikan
sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan merupakan
persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan tentang
pengetahuan diperoleh sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan,
kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan karena tak
adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
B.
RUMUSAN MASALAH
- Apakah ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan itu ?
- Bagaimana kaitan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan?
BAB
II
ILMU
PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
A.
Ilmu Pengetahuan
Di
kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa “ilmu” itu selalu
tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dalam pangkal tumpuan
(objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/ logis, empiris, umum dan
akumulatif. Sedangkan dalam memberikan pengertian pada “pengetahuan”,Bacon
dan David Home, menyatakan pengetahuan sebagai pengalaman indera dan
bathin, Immanuel Kant menyatakan bahwa pengetahuan merupakan
persatuan antara budi dan pengalaman, sedangkan teori Phyrro menjelaskan
bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan.
Dari
pandangan diatas, kita memperoleh sumber-sumber pengetahuan yaitu : ide,
kenyataan, kegiatan akal budi, pengalaman atau meragukan karena tidak adanya
sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti. Sedangkan secara umum, dapat
diartikan bahwa pengetahuan adalah kesan dalam pemikiran manusia sebagai hasil
penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan, dan
penerangan-penerangan yang keliru.
Dari
pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat dikatakan bahwa ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol
dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
Unsur
pokok dalam suatu ilmu pengetahuan adalah :
- Pengetahuan, sebagaimana pengertian di atas.
- Tersusun secara sistematis. Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu, hanyalah pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistematik berarti urutan-urutan strukturnya tersusun sebagai suatu kebulatan. Sehingga akan jelas tergambar apa yang merupakan garis besar dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Sistem tersebut adalah sistem konstruksi yang abstrak dan teratur. Artinya, setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Abstrak berarti bahwa konstruksi tersebut hanya ada dalam pikiran, sehingga tidak dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan harus bersifat terbuka artinya dapat ditelaah kebenarannya oleh orang lain.
- Menggunakan pemikiran yaitu menggunakan akal sehat. Pengetahuan didapatkan melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat komunikasi.
- Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau masyarakat umum.
Ilmu
pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus diketahui oleh umum sehingga dapat
diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin berbeda pemahamannya.
Dari
sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dibedakan antara ilmu pengetahuan
murni dan ilmu pengetahuan terapan. Ilmu pengetahuan murni
bertujuan membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak untuk
mempertinggi mutunya. Ilmu pengetahuan terapan bertujuan menggunakan dan menerapkan
ilmu pengetahuan tersebut ke dalam masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah
yang dihadapi.
Dalam
kehidupan di dunia ini, manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan dengan
pemanfaatan ilmu pengetahuan. Sebagai fithrah yang membedakan manusia dengan
makhluk yang lain adalah adanya akal pikiran manusia yang menjadi dasar
munculnya ilmu pengetahuan. Dalam hidup ini, manusia selalu menggunakan ilmu
pengetahuan untuk mempermudah kegiatan mereka. Ilmu pengetahuan selain tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran juga harus mengandung
nilai etis dan moral. Yaitu bermakna, berarti atau berguna bagi kehidupan
manusia. Pemanfaatan ilmu pengetahuan hendaknya didasari pada hal-hal yang
asasi, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Ilmu pengetahuan yang tidak
dilandasi dengan etika dan moral hanya akan membawa penderitaan bagi orang
lain. Karenanya, alangkah sangat bijaksana apabila manusia dapat memanfaatkan
ilmunya untuk mempelajari berbagai gejala atau peristiwa yang mempunyai manfaat
bagi manusia.
Dunia
modern saat ini tidak bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah, sebab manusia
hidup dalam satu dunia, hasil ilmu pengetahuan harus membawakan manfaat bagi
kehidupan manusia bukan penderitaan. Manusia dalam pekerjaan ilmiah tidak hanya
bekerja dengan akal budi saja, melainkan dengan seluruh eksistensinya dengan
seluruh keberadaannya, dengan hatinya dan dengan panca inderanya. Sehingga
manusia dalam mengambil keputusannya, membuat pilihannya terlebih dahulu
mendapatkan pertimbangan dengan ajaran agama, nilai etika dan norma kesusilaan.
Konteks
ilmu dengan ajaran agama dalam rangka meningkatkan ilmuwan itu sendiri sejajar
dengan orang yang beriman pada derajat yang tinggi, sebagai pemegang amanat
khalifah di muka bumi.
B. TEKNOLOGI
Menurut
Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup
alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman
kemampuan.
Atau
menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan
suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai
kebudayaan dan skala nilai yang ada. Kalau ilmu dasar bertujuan untuk
mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan
isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta
untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu
pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut :
Ilmu
tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis (Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi
tanpa ilmu tidak berakar.
Yang
dimaksud dengan teknologi tepat guna adalah suatu teknologi yang telah memenuhi
tiga syarat utama yaitu :
a. Persyaratan Teknis,
yang termasuk di dalamnya adalah :
- memperhatikan kelestarian tata lingkungan hidup, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku dan sumber energi setempat dan sesedikit mungkin menggunakan bahan impor.
- jumlah produksi harus cukup dan mutu produksi harus diterima oleh pasar yang ada.
- menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasaran dan masih dapat dikembangkan, sehingga dapat dihindari kerusakan atas mutu hasil.
- memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya.
b. Persyaratan Sosial,
meliputi :
- memanfaatkan keterampilan yang sudah ada
- menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang
- menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran.
- membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan sosial dan budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu sehingga terwujud keseimbangan sosial dan budaya yang dinamis.
1. Persyaratan
Ekonomik, yaitu :
- Membatasi sedikit mungkin kebutuhan modal
- Mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana pengembangan lokal, regional dan nasional
- Menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
- Dapat mengarahkan lebih banyak produsen ke arah cara penghitungan ekonomis yang sehat.
Teknologi,
selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah
pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki berbagai dampak negatif jika
tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi
adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin
bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang
C.
KEMISKINAN
Kemiskinan
pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan
yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian dan tempat berteduh.Atau dengan
pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau
segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam
masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan
bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya,
tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil interaksi antara berbagai aspek
yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama aspek sosial dan aspek ekonomi.
Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial di antara sesama warga masyarakat
yang bersangkutan, seperti perbedaan suku bangsa, ras, kelamin, usia yang
bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat. Sedangkan
aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara sesama warga masyarakat
dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan pengalokasian sumber-sumber daya
ekonomi.
Sementara
itu klasifikasi atau penggolongan seseorang atau masyarakat dikatakan miskin
ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur utama, yaitu :
· Tingkat pendapatan.
Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja
waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang
tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas
minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg
beras.
· Kebutuhan relatif
per keluarga. Dibuat berdasarkan atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi
dalam sebuah keluarga agar dapat melangsungkan kehidupannya secara sederhana
tetapi memadai sebagai warga masyarakat yang layak.
Jika
dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua persepsi masyarakat yang cukup
berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama adalah yang berpikir rasional dan
eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur dengan jumlah serta nilai bahan-bahan
dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai untuk memelihara dan menikmati
hidupnya. Semakin banyak jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin
tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan
masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran
tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah
ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang
dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk
menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan mereka
berlebih, sementara keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka harus
mengurangi keinginan yang ada. Begitu juga sebaliknya.
Kemiskinan
menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1.
Kemiskinan yang
disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya
orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang
sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2.
Kemiskinan yang
disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara,
yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan
mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3.
Kemiskinan buatan
atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada
kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena
struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha
memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang
memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara
ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai
manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya.
Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja
dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
D.
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KAITANNYA Dengan KEMISKINAN
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Bila
ditelaah, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya
menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa
malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Padahal manusia dalam pekerjaan
ilmiahnya tidak hanya bekerja dengan akal budinya, melainkan dengan seluruh
eksistensinya. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu
pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral
dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau
mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu
mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. Ilmuwan selaku ahli teknologi
harus bersikap mempunyai tanggung jawab sosial, yakni tanggung jawab terhadap
masyarakat menyangkut asas moral mengenai penelitian etis terhadap obyek
penelaahankeilmuan dan penggunaan pengetahuan ilmiah (teknologi) dengan segala
akibat sosialnya.
Dalam
hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia
lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi
dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan
kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental.
Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini
pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan
mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem
kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Dampak Positif perkembangan IPTEK :
1. Memberikan
berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam
beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan
telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke
berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan
menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga
aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang
lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh
kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
2.
Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika
berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita
untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada
masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan
kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan
maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah
hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun
tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3.
Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat
canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi
menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik
seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang
menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya,
bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif
perkembangan iptek di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan
masyarakat kita.
- Dampak negative perkembangan IPTEK :
1.
Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif
dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya
berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Namun ternyata
perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga
berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua. Terlebih lagi
setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang
bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2.
Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal,
perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan
dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini
berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan
remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3.
Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan
sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai
Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita
juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi
Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun
yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi
Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang
relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang
lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat,
perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri
berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta
perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan
gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah
longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima
masyarakat kita hingga ke anak cucu.
E.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan kemiskinan
Penerapan iptek dalam pembangunan telah meningkatkan
kehidupan masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa dan Negara di berbagai
sector. Namun , harus disadari bahwa di balik semua itu ada dampak-dampak
negatifnya bagi lingkungan hidup. Yang dimaksud lingkungan hidup dalam hal ini
adalah menyangkut lingkungan alam, lingkungan social, dan lingkungan budaya.
Lingkungan alam adalah kondisi alam baik yang organik maupun anorganik (
tumbuh-tumbuhan, binatang, air, tanah, batuan, dan udara). Adapun lingkungan
sosial adalah semua manusia yang ada di sekitarnya, baik perorangan maupun
kelompok (misalnya : keluarga, teman sepermainan, tetangga dan teman sekerja).
Kemudian menyangkut lingkungan budaya, yakni hal-hal yang berkaitan dengan
karya cipta dan hasil perbuatan atau tingkah laku manusia, misalnya yang
menyangkut gagasan, norma, kepercayaan, adat istiadat, pakaian, dan rumah.
“Siapa yang menguasai teknologi, maka ia akan
menguasai dunia” Maksud dari pepatah di atas adalah siapapun orang yang dapat
memanfaatkan adanya teknologi dalam berbagai bidang kehidupan, maka derajat
orang tersebut akan berada di atas,dan dapat melakukan apapun sesuai dengan
kehendaknya demi tercapai apa yang yang diinginkan orang tersebut.
Dalam perkembangannya iptek mulai dimanfaatkan dan
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam bidang
kesehatan, teknologi, perhubungan dan arsitektur, industri, dll.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya iptek
berdampak negatif dan positif. Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan
diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Namun dampak
negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu
sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan,
apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang
timbul. Berikut adalah dampak negatif dari perkembangan, pemanfaatan dan
penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang saling terkait dan berujung pada
masalah kemiskinan:
1.
Kesenjangan social : Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan
dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan
kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal
yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang
tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin
tertinggal dan hidup miskin. Terjadilah jurang perbedaan yang begitu dalam
antara si kaya dan si miskin. Hal ini dapat mendorong kecemburuan sosial dan
kerawanan keamanan.
2.
Kerusakan lingkungan alam : Akibat dari semakin meningkatnya jumlah
penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan
kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul
kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam
yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut
akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup
tersebut antara lain :
o Kemerosotan kualitas
dan kuantitas sumber daya alam : merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang
berlebihan melampaui kemampuan, sehingga alam akan sulit dipulihkan.
Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan diri
manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong berbagai praktek teknologi yang
mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung jawab karena semata-mata untuk
kemewahan. Akibatnya SDA kita menjadi menipis. Kualitas SDA yang mengalami
kemunduran cukup parah adalah sumber daya air. Di berbagai wilayah, baik air
tawar maupun air laut milai mengalami pencemaran karena tercampur dengan logam
berat, bakteri dll. Sumber air tanah juga mulai tercemar oleh campuran air
laut. Contohnya air di Jakarta sudah meresap sejauh 5-8 km dari pantai.
o Pencemaran pada
berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber daya alam seperti air, udara,
tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di sebabkan oleh limbah, terutama dari
kawasan industri. Pencemaran yang paling dikhawatirkan adalah penggunaan bahan
kimia yang berbahaya seperti industri pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan
racun berbahaya) dari kawasan industri. Apabila keadaan ini terus-menerus
berlangsung maka akan timbul permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal
pada lingkungan khususnya manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan
namun juga tingkat kematian yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan
fungsi SDA.
o Meningkatnya lapisan
gas CO2 dan kenaikan suhu bumi : Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan
lapisan gas CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi
minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat meningkatnya
suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi sangat panas, dan
hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia, karena notabene
Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan tentu saja sangat
berdampak pada lingkungan, pencemaran udara, serta semakin menipisnya SDA,
khususnya hutan di Indonesia. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi, Indonesia
yang dulunya merupakan negara yang kaya akan hutan dan hasil-hasil di dalamnya,
maka lama-kelamaan akan menjadi negara miskin. Dan pastinya rakyatlah yang akan
menanggung kemiskinan tersebut.
o Adanya hujan asam :
Industri, khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan
penggunaan energi minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton
SO2,NO2 dan CO2. hal ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan
kadar keasaman yang tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam
(jembatan, dan rel kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan
marmer menjadi cepat rusak. Apabila hal ini terjadi tanpa ada tindak lanjut
dari pemerintah atau pihak yang terkait, maka akan timbul berbagai masalah
baru.akibat dari rusaknya jembatan misalnya akan memutus akses jalan dan jalur
distribusi barang dan jasa ke masyarakat. Tentu saja masyarakat akan kekurangan
berbagai bahan kebutuhan baik barang maupun jasa, hal ini akan merembet pada
masalah kemiskinan.
o Lubang lapisan ozon :
Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi makin menipis. Bahkan di
beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang. Padahal lapisan ozon
berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang berbahaya bagi
kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas penyemprot minyak
wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat menimbulkan
kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya. Seperti akibat
yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman budidaya, akibat
dari hal ini maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi, mau tidak mau
apabila tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
o Adanya bencana banjir
: Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dengan
kelestarian lingkunagan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan, manusia
melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis,
daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling
fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban
banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi
anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
3. Kekhawatiran manusia terhadap persenjataan kimia
dan nuklir : Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan
persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan
kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak
menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan
hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
4. Kenakalan remaja, Kriminalitas : Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media massa.
5. Kriminalitas, pengangguran dan kemiskinan. : Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll).
4. Kenakalan remaja, Kriminalitas : Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi. Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari pengaruh media massa.
5. Kriminalitas, pengangguran dan kemiskinan. : Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan pemenuhan kebutuhan baik barang dan jasa, karena tidak mempunyai pekerjaan lagi maka banyak orang mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya/ melakukan tindak kriminal ( merampok, mencopet,menjambret ,dll).
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan dikontrol dengan kritis oleh setiap
orang yang ingin mengetahuinya.
2. Teknologi adalah
pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua
alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada
3. Kemiskinan yaitu
adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang
dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
4. Ada kaitan
yang erat antara iptek dan kemiskinan yang dialami oleh masyarakat terutama
pada negara yang sedang berkembang sepertiIndonesia.
B.
SARAN DAN KRITIK
Bertitik
tolak dari penulisan makalah ini, penulis merasa perlu memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1.
Pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari harus memperhatikan
banyak hal sehingga dapat betul-betul bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa
menimbulkan dampak yang begitu berbahaya.
2.
Penulisan makalah
ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi menyempurnakan makalah ini sangatlah diharapkan.
SUMBER :
- http://jasmerah-historia.blogspot.co.id/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html
- https://ruardy.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-dan-teknologi-iptek-kemiskinan/
- http://meididepari.blogspot.co.id/2013/11/dampak-ilmu-pengetahuan-danteknologi.html
0 komentar:
Posting Komentar