Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ke gunung merbabu via selo yang menurut saya ini adalah pengalaman yang sangat metal ahaha. who knows saya dan teman saya Chiende pergi pada saat UTS, bukan pada saat UTS berlangsung tapi kita pergi memang pada saat hari dimana kita tidak mendapatkan jadwal UTS. Ok back to the story, pada tanggal 16 mei setelah dari daftar ulang dari kampus kita pergi ke St. Pasar Senen, kita sampai disana sekitar pukul 15.45, karena kita gak tau cara memesan tiket dan gak tau juga tempatnya dimana, disana kita kebingungan and finally kita memutuskan untuk bertanya ke petugas, and waalaaa ternyata loket untuk pemesanan tiket sudah tutup jam 15.30 kita cuma bisa ketawa-ketawa gak jelas, dan tentu saja kita kecewa. akhirnya kita memutuskan untuk kembali lagi ke stastiun besok.
Esok hari setelah selesai kuliah, kita langsung
pergi ke stasiun pasar senen, sesampai disana kita masih bingung dengan loket
pembelian, kita memutuskan untuk bertanya pada satpam, dan ternyata kita kita
tidak perlu keloket untuk membeli tiket karena ada mesin untuk pemesanan tiket,
disitu kita hanya bisa berkata “kalo tau gitu kenapa kemarin kita gak kesitu
aja, seharusnya kemarin kita udah dapet tiket :v”.
Entah pikiran saya kenapa, dan terganggu oleh apa
tiket yang saya pesan adalah tiket pulang terlebih dahulu dan saya tidak
mengecek jam keberangkatan. Dan mau tidak mau kita harus membuat rencana karena
jadwal keberangkatan dari stasiun purwosari adalah jam 6 sore, dan itu sangat
mepet karena kita takut tidak sampai stasiun jam setengah 6. After that kita
memesan tiket berangkat dari stasiun senen ke stasiun purwosari.
Kita berangkat dari stasiun pasar senen 19 mei 2016 pukul 12:30 sampai
stasiun purwosari pukul 21:52. Selama perjalan menuju stasiun kita sangat
bosan, tidak tahu ingin berbuat apa karena perjalanan kita cukup lama.
Pada saat didalam kereta |
Sampai di stasiun puwosari kita menunggu fadil, fadil adalah teman
chiende dari SMP. Lama menunggu akhirnya kita dijemput, chiende naik motor
bersama fadil lalu saya dan zaki naik taxi yang dipesan oleh fadil, kami menuju
gerbang belakang kampus UNS, sampai disana saya diantar fadil kekosan perempuan
tempat temannya agar aku bisa bersitirahat disana, setelah manaruh semua barang
bawaan saya dan fadil pergi untuk makan bersama chiende dan zaki, disebuah
warung. Selesai makan saya kembali kekosan untuk istirahat, zaki dan chiende
kembali kekosan fadil, sebelum tidur mereka merepacking bawaan untuk besok,
tapi saya tidak ikut membantu, karena saya tidak sedang disana hehe.
ini mereka yang lagi repacking :D |
Esok harinya saya
dijemput fadil jam 11:00 untuk kekosannya karena setelah sholat jum’at kita
akan langsung berangkat ke selo. Sampai dikosannya zaki asik bermain game dan
chiende entah dia sedang sibuk apa :D. Sebelum pergi sholat jum’at kami makan
di warung, dan setelah itu saya menunggu sholat jum’at selesai disebuah warung
depan masjid (sudah seperti anak hilang, yang Cuma bisa clingak clinguk karena
tidak tau lagi ingin berbuat apa wkwk). Selesai sholat jum’at saya sholat
dzuhur lalu kembali kekosan fadil. Rencana awal setelah sholat jum’at kita
berangkat gagal karena ada masalah dengan kurangnya kendaraan. Jam setengah 4
kami berangkat, namun diperjalanan turun hujan deras, kami menunggu hujan reda
di SPBU cukup lama, sampai semapt diperkirakan kita gagal naik. Hujan mulai
reda pada saat magrib. Namun kita sempat berunding untuk tetap melanjutkan
perjalanan atau tidak, salah satu dari kami ada yang tidak bisa ikut karena
akan sampai di basecamp larut malam. Oh iya sebenarnya pada saat berangkat dari
kosan fadil ada 6 orang yaitu saya, chiende, zaki, fadil, ka bayu, dan satu
lagi saya lupa namanya. Dan yang saya lupa namanya itu yang tidak jadi ikut
naik. Akhirnya fadil mengantar dia pulang dan kami menunggu fadil kembali.
Pukul 19:00 fadil sampai lalu kami melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan
menuju basecamp kami disuguhkan pemandangan yang sangat indah, namun kami juga
dilanda beberapa kendala, yag dari motor yang rodanya tidak benar, motor tidak
kuat menanjak, lampu depan motor mati, jalanan yang rusak dan curam, belum lagi
ditambah yang keadaan gelap dan sunyi. Sampai di basecamp pukul 22:00.
Fadil memutuskan tidak bisa naik karena esoknya ia ada pertandingan
futsalyang tidak bisa ditinggalkan, ia akan pulang saat shubuh. Sampai disana
kami makan dan setalah itu istirahat.
ini basecamp temapt kami beristirahat |
Fadil dan ka bayu asik berbincang-bincang dengan para pendaki lain yang
ada di basecamp, sementara saya dan chiende tidak bisa tidur dan juga pikiran
kami tidak tenang karena kami harus pilih salah satu kami dikejar waktu dengan
tiket kereta untuk pulang hari saptu pukul 6 sore. Jika ingin kita sampai stasiun
tepat waktu kita tidak bisa sampai puncak hanya sampai pos 1 atau 2 lalu
pulang, dan kami coba mencari kereta untuk pulang hari minggu dan ternyata
sudah habis, kami dilanda kebingungan, dan akhirnya kami memutuskan untuk
pulang hari minggu dan membiarkan tiket kereta hangus. Dan untuk pulang kami
dicarikan bis oleh fadil. Pada saat itu kita hanya tertawa dan berbicara karena
kita cukup metal(nekat) karena hari senin kita da jadwal UTS dan mau tidak mau
hari minggu kita harus pulang tepat waktu dan sampai jakarta tepat waktu juga.
Suasana pagi hari di basecamp |
sebelum berangkat |
Pagi harinya setelah sarapan, dan bersenda gurau, pukul 08:00 pagi kami
berangkat. Belum sampai gerbang utama jalur pendakian kami sudah kewalahan,
mungkin karena kami terlalu banyak tertawa haha :D, tapi walaupun kewalahan
semangat kami msih tetap membara dong.
Kami berjalan selama 8 jam, bukan 8 jam penuh loh ya mana mungkin saya
kuat :D sudah pasti kami selingi dengan beristirahat di tengah jalan dan pada
sat dipos juga. Karena saya pertama kali mendaki di pikiran saya hanya ada
kalimat kuat gak ya sampe puncak?, saya sanggup gak ya?, velyne pasti bisa.
Tidak dari suport diri sendiri, selama perjalan chiende tak ada hentinya
memberi semangat, entah itu dengan bilang bentar lagi sampe pos loh, diatas
papah nunggu kamu, dan para pendaki lain yang kami temui dijalanpun saling
memberi suport. Tidak hanya kekhawtiran akan mampu atau tidaknya tapi juga
tentang penyakit saya yang terkadang tidak terduga datangnya yaitu maag, itu
yang paling saya takutkan, karena walaupun tidak telat makan, seringkali maag
itu tetap datang :’(.
Berikut foto-foto yang saya ambil selama mendaki keatas:
Ini kita dipos 2 :) |
Ini track yang harus kita lewatin untuk ke pos 2 atau 3 saya lupa :’D |
Menuju sabana 1 |
ini beberapa foto kami dipos 3, disana kami berisitirahat dan menikmati pemandangan yang sangat indah |
Lagi masak mie wkwk :D |
Selesai
makan kami bersiap berangkat menuju sabana 1, kami menghabiskan waktu kalau
tidak salah 3 jam karena kebetulan di tengah perjalan saat naik hujan turun
dengan derasnya, karena saya jalan duluan saya hanya dapat berdiam diri mencari
tempat yang aman, karena temapt yang aman ditengah-tengah jalan karena sebelah
kanan dan kiri ada aliran air dan kebetulan karena hujan aliran itu sangat
deras, kebetulan ka bayu dapat menyusul saya namun tidak dapat ketempat saya
berdiri karena air yang sanagt deras dan tidak bisa dilewati, dia mendapatkan
tempat berteduh dibaah pohon, dan ka bayu menyuruh saya untuk berjalan keatas
sedkit untuk berteduh setelah saya kesana ternyata tempat tersebut tidak bisa
untuk berteduh karena ada lubang yang sanagt dalam, dan sayapun kembali
ketempat awal berdiri ditengah-tengah saat hujan turun dengan derasnya (nb: disini
saya berasa jadi patung dengan memasang wajah melas ditengah hujan deras di
pegunungan hahaha). Oh iya pada saat chiende dan zaki masih dibawah. Setelah hujan
mulai reda saya dan ka bayu menunggu
chiende dan zaki. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke sabana 1.
Sampai
disabana 1 kami mencari tempat untuk memasang tenda, setelah menemukan tempat
yang pas kami pun mendirikan tenda, saya hanya bisa membantu sedikit karena saya
sudah sangat kedinginan dan sudah tidak kuat. 1 tenda sudah selesai didirikan
akhirnya saya disuruh masuk kedalam tenda dan ganti pakaian. Seteleah ganti
pakaian saya hanya bisa meringkuk kedinginan didalam tenda. Disitu saya sangat
merasa bersalah karena hanya saya yang enak, mereka hujan-hujanan untuk
mendirikan tenda yang ke 2, membereskan barang-barang. Setelah tenda 2
didirikan saya pindah ke tenda 2, dan setelah itu istirahat, dan saya
melewatkan matahari tenggelam L. Malam yang sangat panjang dan badan
saya makin menggigil, chiende menenangkan saya, dan menjaga saya, sampai sampai
saya diberi 3 jaket dan itu masih tetap menggigil, badan saya agak panas,
chiende memberi saya byebye fever, setelag agak tenang saya tertidur sebentar
lalu terbangun, dan saya melihat chiende yang menggigil kedinginan, saya coba
menenangkan dia dengan memberi kerudung pashmina saya yang ada didalam tas, dan
jaket yang saya kenakan. Setelah dia mulai tenang, kembali saya menggigil
kedinginan :D ini ganti – gantian banget hahaha, kami menggigil karena tenda
yang kami tempati ini entah kenapa terasa sangat dingin berbeda denga tenda
yang zaki tempati sangat hangat.
Next, pagi-pagi kami
menunggu sunrise bersama sama, dan menikmati pagi buta di sabana 1 yang sangat
dingin, namun sangat ramai. Setelah melihat sunrise, kami masak untuk sarapan
pagi, setelah masak dan makan kami membereskan barang-barang kami dan merapikan
tenda yang kami dirikan, setelah semua beres, kami turun ke basecamp waktu yang
kami habis untuk perjalanan turun adalah 2 jam. Sampai dibasecamp kita
isitirahat sebentar lalu kita pulang, dan kami langsung pergi keterminal untuk
pulang ke jakarta, samapi dijakrta pukul 06:00. Setelah samapi di pasar rebo,
kami berpisah dan pulang keruma masing-masing, saya sih bukan rumah tapi kosan
:D, jam 10:30 saya dan chiende UTS. Sekian cerita dari saya, maafkan jika
cerita ini membosankan, atau apapunlah itu :D. Yang sudah baca samapi akhir,
gomawoyo chingudeul, thank you so much hehe. Oh iya thank you so much chiende
udah ngajak saya kesini hehe, arigatou, kamsahamnida, gomawo, kesuwun hehe.
Ini dia foto-foto saat menunggu sunrise, saat
sunrise, intinya saat di sabana 1 J
0 komentar:
Posting Komentar