Komputasi
awan (cloud computing) adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat
pengelolaan data dan aplikasi, di mana pengguna komputer diberikan hak akses
(login). Penerapan komputasi awan saat ini sudah dilakukan oleh sejumlah
perusahaan IT terkemuka di dunia. Sebut saja di antaranya adalah Google (google
drive) dan IBM (blue cord initiative). Sedangkan di Indonesia, salah satu
perusahaan yang sudah menerapkan komputasi awan adalah Telkom (Anggi,
pusatteknologi.com).
Kelebihan
Cloud Computing
Yang menarik dari Cloud Computing berbeda dengan
server konvensional terutama
·
Secara fisik berupa kumpulan hardware / server yang
tersambung dalam sebuah jaringan (LAN / WAN). Tetapi dari sisi, pengguna dapat
melihat sebagai sebuah komputer besar.
·
Tidak ada batasan dengan kapasitas processor,
kapasitas harddisk dan kapasitas memory.
·
Tidak ada batasan dengan berapa jumlah “hosting”
server yang berjalan di belakangnya.
·
Menambahkan sebuah “hosting” hanya membutuhkan waktu
beberapa menit saja.
·
Jika ada kekurangan resource (sumber daya), baik itu
processor, harddisk maupun memory, kita dapat dengan mudah sekali menambahkan
server tambahan dan langsung dapat berintegrasi ke jaringan cloud. Butuh waktu
sekitar 20 menit-an untuk menyiapkan server kosong / baru untuk dapat
berintegrasi ke jaringan cloud.
Berdasarkan jenis layanannya, komputasi
awan terbagi menjadi beberapa jenis:
1. Software
As A Service, adalah layanan dari komputasi awan dimana kita bisa
menggunkanan aplikasi yang sudah disediakan oleh penyedia. Contohnya Gmail.
2. Platform
As A Service, adalah layanan dari komputasi awan dimana kita
menyewa “rumah” berikut lingkungannya seperti sistem operasi, network, database
engine, framework aplikasi, dan lain-lain untuk menjalankan aplikasi yang kita
buat. Contohnya Amazon Web Service.
3. Infrastructure
As A Service, adalah layanan dari komputasi awan dimana kita bisa
“menyewa” infrastruktur IT seperti komputasi, storage, memory, network dsb.
Kita bisa definisikan berapa besarnya unit komputasi (CPU), penyimpanan data
(storage) , memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi lainnya yang akan kita sewa
untuk membangun komputer virtual. Contohnya TelkomCloud.
Analisis
komputasi awan umumnya dilihat dari sudut pandang penyedia layanan. Komputasi
awan mempunyai beberapa karakteristik, diantaranya adalah :
1. On-demand
access ; Komputasi awan menawarkan pemenuhan permintaan
yang cepat untuk komputasi dan memiliki kemampuan untuk terus memenuhi
kebutuhan yang diperlukan.
2. Elastisitas ;
Menyediakan kemampuan komputasi dalam jumlah yang diperlukan dan akan “dibuang”
ketika komputasi tidak lagi diperlukan.
3. Pay per
use ; Seperti sebuah utilitas, biaya sumberdaya
komputasi awan didasarkan pada jumlah yang dipakai.
4. Konektivitas ;
Semua server yang terhubung dalam jaringan berkecepatan tinggi yang
memungkinkan data mengalir ke Internet, demikan juga antara sumber daya
komputasi dan penyimpanan saling terhubung dan terkoneksi dalam jaringan
berkecepatan tinggi.
5. Pooling
Sumber Daya ; Prasarana penyedia awan terbagi dalam sejumlah
sumberdaya berbagi. Hal ini memberikan skala ekonomis untuk komputasi dan
layanan.
6. Infrastruktur
maya ; Klien dari komputasi awan tidak mengetahui
lokasi sebenarnya dan tidak mengetahui jenis komputer dari aplikasi yang mereka
jalankan. Sebaliknya, penyedia awan memberikan matrikulasi kinerja untuk
menjamin tingkat kinerja minimum.